Sabtu, 18 Januari 2014

KELAS NYA MANUSIA

Resensi Judul buku : Kelasnya Manusia: Memaksimalkan Fungsi Otak Belajar Dalam Manajemen Display Kelas Penulis : Munif Chatib dan Irma Nurul Fatimah Penerbit : Kaifa Learning Tanggal Terbit : April 2013 Jumlah Halaman : 172 halaman Harga Buku : Rp 72.000,00 Peresensi : Muh. Amri Mukhtarifin, S.Pd *) Kelasnya Manusia Pada umumnya proses pembelajaran di sekolah dilakukan di dalam kelas. Oleh sebeb itu, sudah menjadi kewajiban seorang guru untuk bisa menciptakan ruang kelas menjadi menyenangkan agar proses pembelajaran bisa berjalan lancar dan tentunya hasil pembelajaranpun menjadi maksimal. Buku kelasnya manusia merupakan buku kelima yang ditulis oleh Munif Chatib. Buku yang lahir setelah beberapa buku pendahulunya yang mana saling berhubungan, diantaranya “Sekolahnya Manusia, Gurunya Manusia, Orangtuanya Manusia, dan Sekolah Anak-anak Juara”. Pada buku ini beliau menulis bersama dengan sahabatnya seorang guru yang arsitek atau seorang arsitek yang guru Irma Nurul Fatimah. Saat ini, sedikit sekali guru yang memanfaatkan dinding kelas dalam proses pembelajarannya, sehingga suasana kelas terasa seperti penjara yang penuh tekanan dan paksaan, bukan rumah yang menyenangkan. Hal ini menjadikan otak siswa tidak punya selera dalam belajar. Buku kelasnya manusia karya Munif Chatib dan Irma Nurul Fatimah ini hadir untuk mengatasi permasalahan tersebut dan memacu guru untuk lebih memperhatikan display kelas, memanfaatkan dinding kelas agar suasana dalam kelas nyaman dan menyenangkan. Buku kelasnya manusia terbagi menjadi lima bab, yang mana antara satu bab dengan bab lainnya saling berhubungan agar pembaca lebih mengerti alur berpikir dan tujuan utama untuk pembuatan display pada dinding kelas. Pada bab pertama buku ini mengajak para pembaca untuk memahami bahwa belajar itu persis seperti hidangan makanan. Artinya, siswa harus punya selera agar tertarik untuk belajar. Hal yang paling memungkinkan untuk membangkitkan selera belajar adalah dengan display kelas, terutama pada dinding kelas. Pada bab kedua dijalaskan tentang hakikat belajar dan ruang kelas. Disini pembaca diajak agar punya pemahaman out of the box, pemahaman bahwa belajar tidak harus di dalam ruang kelas, ruang sempit yang membatasi gerak siswa, tapi belajar dapat dilakukan dimanapun dan dalam keadaan apapun. Bab selanjutnya, bab ketiga mulai dikonsentrasikan pada sebuah ruangan yang bernama kelas. Pada bab ini dijelaskan konsep bahwa ruang kelas merupakan ruang multidimensi, tidak hanya ruangan yang statis, sehingga guru dan siswa bisa berkarya untuk menciptakan uang kelas nyang menyenangkan. Dalam bab ini juga disajikan kelas masa depan yang sangat canggih, tapi secanggih apapun kelasnya masih membutuhkan display kelas. Pada bab keepat disuguhkan berbagai jenis display, sehingga guru bisa lebih kreatif untuk merancang display kelas agar tercipta ruang kelas yang menyenangkan. Bab terakhir buku ini difokuskan pada manajemen display kelas, bagaimana seluruh jenis display diatur, bagaimana membuat, memasang, mengganti dengan display yang lain, menyimpan dan merawatnya. Ketika pembaca sudah melewati bab terakhir ini, pembaca akan lebih efektif dan efisien dalam pemanfaatan display kelas. Lima bab yang terkandung dalam buku kelasnya manusia mempunyai makna dan nilai masing-masing yang mana dari bab pertama sampai bab terakhir saling berhubungan dan tentunya sangat baik untuk pembaca jika benar-benar dipahami. Buku kelasnya manusia sangat bermanfaat untuk pembaca, utamanya seorang guru bisa dikatakan wajib membaca buku ini, karena di dalamnya menjelaskan dan memantik daya keratifitas guru. Tidak cukup dengan teori tapi di dalamnya dijelaskan beberapa contoh display kelas yang bisa diaplikasikan oleh guru dalam mengawali proses pembalajaran. Sekilas buku kelasnya manusia terlihat sangat sempurna. Tidak ada celah yang membuat cacat buku karya dua sahabat ini. Tapi kesempurnaan itu akan sangat terasa saat implementasi di dalam proses pembelajaran yang sebenarnya. Bisa dikatakan menambah beban guru hanya untuk sekedar memoles kelas agar menyenangkan. Tapi jangan hawatir akan hal tersebut, kerja keras guru untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan akan terbayar tuntas dengan enjoynya proses pembelajaran dan tentunya hasil pembelajaran menjadi maksimal dengan meningkatnya presetasi belajar siswa. Semoga harapan kedua sahabat menulis buku ini dapat tersampaikan, sehingga buku ini dapat memantik, menyulut daya kreativitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran, serta mempertahankan keindahan dalam proses pembelajaran yang menyenangkan dan menggembirakan. *)Peresensi adalah alumni IMM Saintek UM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar