Sabtu, 30 November 2013

Kaderisasi hari ini, kesuksesan organisasi menanti

KADERISASI HARI INI, KESUKSESAN ORGANISASI MENANTI
By : Hanif Mu’allifah
(KABID RISET DAN KEILMUAN-IMM FIP UM)

Pengkaderan dalam sebuah organisasi, adalah hal yang paling vital dan strategis, begitu vitalnya peran pengkaderan hingga masa depan organisasi ditentukan oleh proses pengkaderan hari ini ( Dahlan Rais,2011). Tidak jarang orang beranggapan bahwa organisasi yang handal dan berkembang adalah organisasi yang memiliki ratusan bahkan ribuan anggota. Padahal pada hakikatnya organisasi yang handal bukanlah dinilai dari kuantitasnya melainkan kualitas serta eksistensinya. Eksistensi serta peran dari seorang anggota perlu adanya sebuah peluang untuk menyalurkan segala bakat serta potesi yang dimiliki. Penyaluran dan pengembangan potensi tersebut dapat melalu proses kaderisasi. Akar suatu organisasi tidaklah terlepas dari proser kaderisasi. Dimana proses kaderisasi merupakan proses pengembangan potensi suatu kader dalam menjadi lakon-lakon dalam sebuah organisasi. Dalam proses kaderisasi diperlukan suatu pemantapan analisis, serta kematangan dalam menciptakan kader-kader unggulan. Namun dalam prakteknya, saat ini sering sekali diberbagai kini organisasi. Proses pengkaderan hanya dilakukan satu tarikan nafas dan satu kali tunjuk hidung. Proses pengkaderan dijalani secara instan, tanpa adanya peninjauan lebih lanjut terhadap potensi yang dimiliki oleh para kader. Untuk mendapatkan kader yang militant dalam artian kader yang siap pakai harus dilakukan kegiatan secara rutin dan berkelanjutan. Bahwasanya untuk mendapatkan kader yang benar-benar memikirkan perjuangan IPM dibutuhkan kader yang benar-benar aktif. Aktif dalam artian selalu mengikuti, mendukung dan berpartisipasi setiap kegiatan. Bukan ketika ada kegiatan yang bersifat formal seperti Darul Arqom Dasar (DAD) dan pengkaderan-pengkaderan yang lain yang bersifat resmi. Organisasi basar tidak ubahnya sebuah organisasi yang dinahkodahi oleh orang-orang besar dan cerdas. Orang-orang yang berlajur dari tangga urutan bawah hingga berada pada puncaknya. Perputaran organisasi sangat tidak bisa terlepas dari adanay sebuah proses kaderisasi. Melalui proses kaderisasi inilah terdapat suatu proses pergantian serta perluasan dalam pengembangan organisasi dalam masyarakat. Organisasi dan kaderisasi bagai satu mata rantai yang tidak bias terputus, dari kaderisasi maka organisasi akan berkembang dan melalui organisasi pulalah proses kaderisasi berlangsung inilah gambaran sejauh mana peran organisasi terhadap kaderisasi, begitu pula sebaliknya. Karena kembali lagi, bahwasanya masa depan organisasi ditentukan oleh kaderisasi, apabila kaderisasi baik maka masa depan oraganisasipun ikut baik barkembang dan maju. Bahkan sebaliknya. Apabila kaderisasi buruk maka masa depan organisasipun buruk. Berdasarkan uraian diatas diharapkan tercetaknya para kader-kader militan dengan jiwa-jiwa kepemimpinan kreatif melalui system pengkaderan yang berkesinambungan. Dijelaskan dalam Q.S. An Nisa’ ayat 9 :
“ Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraanya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.” Ayat tersebut mengingatkan kepada kita, bahwasanya sesuatu yang sukses ditentukan oleh generasi. Kata lemah dalam terjemahan ayat tersebut adalah lemah intelektual, moral, harta, jasmani maupun rohani, iman dan lemah semangat dalam dakwah berjuang. Hal tersebut sangat memprihatinkanapabila dalam system pengkaderan tidak dididik mulai awal tentang pemahaman-pemahaman islam yang sebenarnya. Karena sangat merugikan bagi para kader, apabila ditinjau dari nilai kesuksesan organisasi adalah kesuksesan kaderisasinya. Kembali lagi dengan system pengkaderan yang berkesinambungan dimaksudkan tidak ada tindak lanjut atau follow up setiap setelah kegiatan itu dilaksanakan hal ini dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara. Sebelum kita melaksanakan kegiatan formal dalam pengkaderan hendaknya sebagai pimpinan harian sudah memikirkan dan merencanakan mengenai rencana tindak lanjut (RTL) keran dirasa hal ini sangat dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan kegitan yang dilaksanakan. Sebagai bukti tindak lanjut dari kegiatan tersebut dapat dikategorikan menjadi dua macam. Diantaranya: 1. Primer. Yang dimaksud tindak lanjut primer adalah bentuk kegiatan yang bermaksud untuk mengetahui sejauh mana kader loyal terhadap ikatan, bentuk kongkrit dari kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan cara rutinitas seperti diskusi keilmuan, kajian islam, belajar al-qur’an bersama dan lain sebagainya yang nantinya dilaksankan secara rutin. Bisa dengan seminggu sekali, dua minggu sekali dan seterusnya. 2. Sekunder. Adalah kegiatan yang bertujuan untuk merekatkan emosional antar kader. Setelah dalam kegiatan primer terus istiqomah dijalankan, perlu sekiranya ada event yang mampu menumbuhkan semangat juang kader terhadap ikatan. Bentuk kongkrit dari kegiatan ini adalah sebuah event, baik dilaksanakan dengan teknis bermalam seperti MABIT(Malam Bina Iman dan Taqwa). MAKRAB (Malam Keakraban) outbond dan seterusnya. Yang nantinya dapat merekatkan emosional antar kader dan pimpinan harian. Dalam kegiatan sekunder ini dari segi kepanitiaan diamanahkan penuh kepada kader baru yang baru mengikuti DAD dengan maksud untuk mengukur sejauh mana keberhasilan pengkaderan dasar yang telah dilaksanakan. Dengan cara seperti itulah dapat mencetak kader-kader yang benar-benar layak sebagai pemimpin masa depan selain itu malatih remaja islam tanggap terhadap suatu masalah dan mampu berfikir kritis serta berprinsip. Karena remaja Islam diera kini bias dikatakan krisis pemikiran dan tindakan.

Nama : Hanif Mualifah
Jurusan : Bimbingan dan Konseling
Kota asal : Lamongan
Amanah : Kabid Keilmuan
Fb : Hanif Mu'alifah


Minggu, 03 November 2013

kata-kata


“BERFASTABIQUL KHOIROT”

Pagi yang cerah…..
Ku niatkan untuk mencari kebaikan
Sesuai dg lambang yang selalu di lantunkan dan di tuliskan
Dalam ikatan keluarga kecil ini
Yang penuh duka dan tawa
Penuh perjuangan yang mulia
Selalu ihlas dalam mengamalkannya
Dan selalu loyalitas terhadap ikatan
Yaitu kalimat “FASTABIQUL KHOIROT”

Sedikit tapi bermakna amat dalam
Banyak hal yang menunjukkan kebaikan
Namun terkdang banyak yang susah untuk melakukan
Kuatkan tekat dan niat
Maka akan selalu berfastabiqul khoirot

Awalnya hanya down dan prasangka buruk
Perasaan bersalah, ragu, cemas, terisolisir
Selalu menyelimuti,

Suatu hari ada hal yang mngejutkan
Seorang ketua…….


Akan aku maknai apa ketua ini ?
Akan aku pimpin ke mana keluarga ini ?
Akankah aku peduli dan adil di dalam ikatan ini ?
Akankah aku dihargai ?
Semua kata-kata itu muncul dalam benak yang dalam
Lisan mencoba menolak sangatlah susah
Yang hanya melafalkan kata “TIDAK”
Entah apa maksud ini semua…
Hanya allah yang mengetahuinya

Perlahan-lahan aku berfikir dan merenung
Pertanda apakah ini semua?
Sungguh dalam keaadaan yang membingungkan
Namun ketika berjalan sampai dengan hari ini
Allah selalu memberi kemudahan
Meskipun terkadang hati masih sedikit di selimuti rasa cemas
Namun aku yakin
Karena “Ber-FASTABIQUL KHOIROT” aku bisa  bangkit dan mendapatkan jalan


By: Immi. Zuny Fatmawati